Kok Jadi Ngidam Honda PCX ..


Sungguh kacau lalu lintas belakangan ini, tren nya mengarah ke arah yang semakin parah. Mentalitas tempe, pengabaian aturan lalu lintas hingga minimnya pengetahuan tentang berkendara membuat situasi di jalanan seperti hutan. Bagi para komuter pencari kenyamanan tentunya pemilihan sepeda motor makin hari makin menuntut sisi kemudahan serta demi menghindari kelelahan. Ga heran fenomena motor matik makin menggila menggusur eksistensi motor jenis cub (bebek). Motor kategori sport meski punya pemakai setia tetap angkanya belum mampu menyapu fenomena bebek dan matik. Duh jadi pengen naik matik lagi.

Saya memiliki satu Honda Vario di rumah dan sepertinya sudah waktunya mendandani lagi dengan konsep yang lebih segar. Mungkin nantinya bisa jadi selingan jalan santai dengan penggunaan Kawasaki KLX 150 yang saya tetap gunakan saat ini. Nah sekarang boleh lah sedikit ber andai-andai. Situasi lalu lintas di masa depan saya pikir akan semakin mendesak para komuter untuk mencari kemudahan operasional. Buat yang enggan jadi pengguna motor kebanyakan ya sepertinya harus mencari alternatif tipe kendaraan, tapi tetap harus yang ber operasi paling mudah, MATIK. Dan saya menyukai Honda PCX.

dreammatic

Gagal ikut serta di berbagai undangan ATPM yang menyertakan product knowledge Honda PCX tak membuat saya merasa ketinggalan info. Saya menyukai Honda PCX karena … desainnya, sistem operasionalnya, sifat elegannya, apalagi sudah mengusung sistem injeksi yang notabene ini sebuah langkah maju teknologi sepeda motor. Cuma yang belum bersahabat tentunya soal harga yang masih ada di atas angka 30 jutaan. Penggunanya akan di manjakan lembutnya seat PCX, kemudahan sebuah matik dan kebangkitan pesona di jalan raya.

Punya keinginan sah-sah saja karena siapa tau di masa yang akan datang satu unit Honda PCX bisa nangkring di garasi saya. Amin. *ngidam mode on …


About this entry